Eksistensi Sumpah Pemuda Dengan Keberadaan Banser

Oleh : drg. Sofan Solikin salah satu Kepala Satuan di Satkorcab Bojonegoro 

Banser dengan segala kelebihan dan kekurangannya adalah element dari Nahdlatul Ulama yang berusaha mati-matian memperjuangkan isi dari Sumpah Pemuda pada tahun 1928 dulu itu.

Banser berdiri tegak berhadapan dengan mereka yang berusaha mendegradasi isi sumpah pemuda. Seperti kisah heroik Riyanto salah satu Banser Mojokerto yang mati syahid karena berusaha untuk menjaga keutuhan NKRI.

Beberapa yel-yel Banser adalah :

NKRI : Harga Mati

Pancasila : Jaya

Nusantara : Milik Kita

Dari yel-yel itu betapa Banser berusaha NKRI itu utuh, sebagaimana keinginan dari Sumpah Pemuda.

Pada Banser anggotanya juga dari berbagai element bisa masuk, asal sejalan dengan NKRI Harga Mati, semuanya bisa menjadi anggota Banser tentu setelah mengikuti proses internal dan mendapatkan sertifikat Banser.

Banser dalam Perguruan silat itu keberadaanya sangat mungkin bersinergi dengan IPSI. Semuanya bisa masuk asal sejalan dengan NKRI Harga Mati. Sepengetahuan penulis, di Banser ada Pagar Nusa, Setia Hati Terate, Setia Hati Winongo, IKS.PI Kera Sakti, Margoluyu dan banyak lagi.

Hal ini menjadi bukti bahwa Banser adalah element yang benar-benar menjadi ujung tombak keberadaan atau eksistensi dari isi Sumpah Pemuda.

Banser selalu sebagai salah satu elemen penjaga kebhinekaan bersama elemen kebangsaan lain. Banser Mandiri, Banser Sejahtera harus juga kita pikirkan bersama.

Berikut ini teks asli dari Sumpah Pemuda yang Banser upayakan eksistensinya.

Kami Poetera dan Poeteri Indonesia mengakoe bertoempah-darah jang satoe, tanah air Indonesia.

Kami Poetera dan Poeteri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Kami Poetera dan Poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

 

Penulis adalah: drg. Sofan Solikin, Kasatsus Basada Satkorcab Bojonegoro, Sekretaris PC LPBINU Bojonegoro dan juga Direktur RS Muslimat NU Muna Anggita. Ketua div Thibbun Nabawi PP JRA